Rabu, 24 Oktober 2012

Indikator Analisa Teknikal

Ada banyak Indikator Analisa Teknikal yang digunakan oleh para trader dalam membantu menentukan tren yang sedang terjadi, dibawah ini adalah beberapa jenis Indikator yang umum digunakan dalam analisa teknikal.
  1. Indikator Tren, Tren adalah sebuah kata yang menggambarkan adanya pergerakan satu arah yang kuat di untuk beberapa waktu ke depan. Tren bergerak dalam 3 arah: naik, turun, dan menyamping. Indikator tren menghaluskan data harga yang bervariasi untuk menciptakan komposisi arah pasar. (contoh: Moving Average).
  2. Indikator Kekuatan, Kekuatan pasar menggambarkan intensitas dari opini pasar yang berhubungan dengan sebuah harga dengan melihat posisi pasar yang diambil oleh beragam pelaku pasar. Volume atau open interest adalah bahan dasar untuk indikator ini. Sinyal yang diberikan sifatnya coincident atau leading. (contoh: Volume).
  3. Indikator Volatilitas, Indikator volatilitas adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan pergerakan, atau ukuran, dari fluktuasi harga harian terpisah dari arahnya. Umumnya, perubahan pada volatilitas cenderung mempengaruhi perubahan harga. (contoh: Bollinger Band).
  4. Indikator Siklus, Siklus digunakan untuk mengindikasikan adanya pola berulang dari pergerakan pasar, khusus untuk peristiwa berulang seperti musim, pemilihan umum, dan lainnya. Banyak pasar memiliki kecenderungan bergerak dalam pola siklus. Indikator siklus berguna untuk menentukan timing pola pasar tertentu. (contoh: Elliot Wave).
  5. Indikator Support/Resistance, Support resistance menggambarkan level harga dari kenaikan dan penurunan berulang dan kemudian berbalik arah. (contoh: Trend Lines).
  6. Indikator Momentum Momentum adalah istilah umum untuk menggambarkan kecepatan pergerakan harga di periode tertentu. Indikator momentum menentukan kekuatan atau kelemahan dari sebuah tren. Momentum berada tertinggi ketika mulainya sebuah trend dan terendah pada saat perubahan arah. Divergence arah apapun dari harga dan momentum mengindikasikan pergerakan telah melemah. Jika terjadi pergerakan harga ekstrim dengan momentum yang lemah, hal itu merupakan sinyal dari akhir pergerakan di arah tersebut. Jika momentum bergerak tren dengan kuat dan harga bergerak datar, hal itu memberikan sinyal adanya potensi perubahan arah harga. (contoh: RSI, Stochastic, MACD).
Ada masih banyak lagi indikator yang dapat digunakan dalam analisa teknikal, dalam artikel berikut nya saya akan coba menjelaskan lebih rinci satu persatu dari  indikator di atas. Selamat belajar forex..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar positif dan jangan pernah malu untuk berkomentar, saya ucapkan terima kasih karena telah berkujung ke blog ini.